Saturday, January 26th, 2013
Dua hari adalah waktu yang cukup singkat untuk mengabadikan suatu moment yang sudah lama aku inginkan, aku impikan, dan aku dambakan. Bukan aku, lebih tepat kami.
Dua hari adalah waktu yang cukup singkat untuk mengabadikan suatu moment yang sudah lama aku inginkan, aku impikan, dan aku dambakan. Bukan aku, lebih tepat kami.
Aku masih ingin berada di antara orang-orang yang
selalu bisa membuat hatiku merasa tentram, damai, dan nyaman. Aku ingin selalu
ada di dekat mereka. Aku ingin selalu dijaga. Aku tak ingin ada jarak yang
menjadikan semuanya berbeda: bukan jarak Malang dan Jogjakarta.
Oh Tuhan, apa aku adalah salah satu dari sekian
hamba-Mu yang tak pernah ada hentinya mengeluh? Begitu banyak yang aku
inginkan, tapi tak ada usaha yang kuat untuk mendapatkan. Apa aku adalah
seorang yang tiada hentinya mendambakan kebahagiaan yang entah masih layak
untuk mahasiswi pemimpi tak tergoyahkan? Tuhan... umat-Mu ini manja sekali.
Sangat manja untuk sebuah keinginan yang seharusnya masih sangat cukup untuk
dijangkau. Bukankah jarak antara Malang dan Jogjakarta tak sejauh Malang dan
Sintang? Bukankah masih ada secuil waktu di sela-sela kesibukan kami? Aku
ingin.. Ingin lagi berkumpul bersama mereka seperti saat itu.
Sabtu, 26 Januari 2013. Setelah 5 hari menempuh
Study Excursie 2013 Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang di
Jakarta, Bandung, dan Jogjakarta, Tuhan merestui pertemuanku dengan empat
lelaki yang sudah tak asing lagi dimataku,
Susilo Ari Nugroho, Widigdo Bayu Pramono, Muhammad Iqbal, dan Wahyu Imam Prasetyo. Ahh rinduku akhirnya terbayarkan dengan pertemuan singkat ini...
Satu persatu kost mereka aku jelajahi, kecuali
pakde (Susilo). Dan tak ada satupun kamar yang berantakan. Oh, permainan ini...
pikirku. Aku tau pasti mereka sudah merapikan semua kamar sehingga tidak ada
komentar yang bisa aku berikan. Licik? Nggak juga, tapi mungkin itu
sebuah bentuk penghargaan kedatanganku ke Jogja. Atau mereka memang jaim? Hahaha, entahlah. Ternyata kalian masih seperti yang dulu.
Setelah pemeriksaan itu berakhir, aku diajak ke
Taman Wisata Kaliurang, dan beruntungnya hujan mengguyur Kaliurang sehingga
haluan pun diputar ke arah Selatan, yaitu ke Pantai Parangtritis. Tak lama
kemudian, tepat jam 15.30 WIB untuk pertama kalinya kupijakkan kakiku di pantai
yang paling terkenal di daerah Yogyakarta.
Belum lama keberadaan kami di Paris, sudah lebih
dari 300 gambar yang tersimpan di kamera milik mas Bayu. Wah, kebersamaan membuat
semuanya wajib narsis. Imam yang biasanya paling malas kalo liat kamera aja
langsung eksis di depan kamera. Hahaha, piiiiss mam ^_v
Vebrian - Iqbal - Imam |
Waktu menunjukkan pukul 17.27, aku bersama empat pria aneh itu memutuskan untuk pulang dari Paris dan dinner bareng setelah sekitar 8 bulan gak pernah ngumpul. Aku inget, baru itu aku keluar kalo satnite, dan lebih special lagi karena bisa makan sate sama mereka. Walaupun selalu jadi yang terakhir nyelesain makan, tapi aku selalu baik hati untuk tidak menghabiskan makananku. Hahaha, padahal mubadzir sih -_- yaah, namanya juga Vebrian Noviasari, harap dimaklumi. Makannya emang terlalu ngirit, sampe tinggi badan aja ngirit. Hahahah *jujurbangetyak, hebat :D
Pas lagi makan, aku sama mereka janjian
jalan-jalan lagi besoknya jam 6 pagi. Ya liat aja entar janjinya bakal ditepatin atau nggak ya? Hohoho.. Sekian untuk hari ini, jangan lupa baca Holiday - Chapter 2 (Jogjakarta) yaa :))
Bye....
Bye....
No comments:
Post a Comment
Ditunggu comment dari kalian, gratis :)